Selamat Datang di Blog Patria Jaya dsk. - Santa Theresia
Wilayah 4, Paroki Lubang Buaya - Gereja Kalvari, Jakarta Timur

31 Agustus 2016

Kamis, 01 September 2016 == Hari Biasa Pekan XXII

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

“Tuhan tidak puas dengan hanya penyembuhan lahir. Ia juga ingin mengobati jiwa!”

Segala-galanya itu milikmu. Tetapi kalian sendiri milik Kristus dan Kristus milik Allah.


Doa 

Allah Bapa sumber kebersamaan dan kerukunan, Engkau memanggil orang untuk menyuarakan sabda-Mu dan memasyhurkan nama-Mu. Kami mohon, perkenankan-lah kami membangun kerukunan dan kedamaian dalam nama-Mu berkat Roh Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
Amin. 

Hidup kita sepenuhnya bergantung pada Allah. Kita harus hidup berdasarkan hikmat Allah, bukan hikmat dunia. Tanpa Tuhan, segalanya adalah sia-sia.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:18-13)

"Semuanya itu milik kamu, tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus milik Allah."

Saudara-saudara, janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri.Jika di antara kalian ada yang menyangka dirinya berhikmat menurut penilaian dunia ini, hendaknya ia menjadi bodoh untuk menjadi berhikmat. Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis, “Allah menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri.” Dan di tempat lain “Tuhan tahu rancangan-rancangan orang berhikmat; sungguh, semuanya sia-sia belaka!” Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun yang akan datang. Semua itu milik kalian, tetapi kalian milik Kristus, dan Kristus milik Allah.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)

  1. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
  2. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
  3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya

Ayat. Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

Menghadapi mukjizat yang terjadi, Simon Petrus sadar akan kehinaannya. Tetapi justru dengan itulah Yesus mempercayakan kepadanya tugas untuk menjadi penjala manusia. Petrus pun melakukan tugas itu dengan setia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:1-11)

"Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus." 

Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Apa pun yang kita lakukan dengan iman akan menghasilkan buah berlimpah. Sering kita mengandalkan kemampuan diri kita sendiri dan sering kita gagal. Kita menjadi pesimis. Namun iman dapat membuat kita selalu memiliki pengharapan karena bukan kita yang menghasilkan tetapi Tuhan yang turut bekerja menghasilkan buah. Karena itu kita tidak boleh memegahkan diri atas kemampuan kita sendiri. Hanya Tuhan yang mampu menghasilkan buah. Kita harus melakukan segalanya dengan dan dalam iman kepercayaan akan kuasa sabda-Nya.


Santo Pedro Armengol (1238-1304)

Pedro dikenal sebagai perampok ulung. Namun tiba-tiba ia bertobat dan masuk biara. Pedro menawarkan diri sebagai sandera untuk ditukar dengan 18 anak Kristen yang ditahan oleh orang muslim di Aljazair. Karena giat merasul di kawasan Islam ini, ia dihukum mati; akan tetapi secara ajaib, Pedro terbebas dari maut.

Santa Verena (350)

Wanita Mesir ini mengikuti legiun Thebais ke suatu garnisun baru di Swiss. Hingga akhir hidupnya ia berbuat amal dan bermatiraga. Ia dihormati sebagai santa pelindung para nelayan perempuan di pastoran.



Ruth (abad 11 SM)

Wanita Moab ini dikenal dalam kaitannya dengan keluarga Elimelekh, sebuah keluarga Israel dari Betlehem, daerah Yehuda. Konon pada zaman pemerintahan hakim-hakim terjadilah kelaparan hebat di tanah Israel. Elimelekh bersama Naomi, istrinya dan kedua anaknya Mahlon dan Kilyon mengungsi ke Moab sebagai orang asing.

Sepeninggal Elimelekh, Mahlon dan Kilyon menikah dengan perempuan-perempuan Moab: Mahlon dengan Opra, sedang Kilyon dengan Ruth. Sayang sekali bahwa Mahlon dan Kilyon akhirnya meninggal dunia. Dengan demikian tinggallah Naomi bersama kedua menantunya, Opra dan Ruth.

Ketika didengar bahwa Tuhan telah membebaskan umatNya Israel dari kelaparan, pulanglah Naomi ke Betlehem, Yehuda bersama menantunya. Disana Ruth bertemu dan menikah dengan Boaz, saudara Elimelekh. Perkawinan Levirat ini adalah sah menurut hukum Israel demi melanjutkan keturunan Naomi. Ruth dan Boaz memperanakkan Obed, ayah dari Yesse, yang menjadi ayah dari Daud, Raja terbesar Israel. Dengan demikian Ruth dikenal sebagai leluhur Raja Daud dan Yesus Kristus yang lahir dari keturunan Daud (Mat 1:5).



   

30 Agustus 2016

Rabu, 31 Agustus 2016 == Hari Biasa Pekan XXII

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

“Kita harus percaya bahwa sebelum Pengadilan Terakhir masih ada api penyucian untuk dosa-dosa ringan tertentu, karena kebenaran abadi mengatakan bahwa, kalau seorang menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, ‘di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang-pun tidak. Dari ungkapan ini nyatalah bahwa beberapa dosa dapat diampuni di dunia ini, sedangkan dosa yang lain di dunia lain.” 



Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong dan perisai kita. Karena Dia, hati kita bersukacita, kepada nama-Nya kita percaya. 

Doa

Allah Bapa yang Mahakudus, dunia Kaukehendaki bersatu dalam diri Yesus, Adam baru. Kami mohon diberi semangat-Nya, agar selalu menghormati dan mengakui nama-Mu yang kudus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. 
Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:1-9)

"Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya." 

Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani? Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.14-15.20-21)

  1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
  2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.
  3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956 (MT 401)
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:38-44)

"Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus." 

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Dalam sebuah pertemuan seorang ibu yang terkenal aktif dalam kegiatan gereja memberikan sebuah kesaksian. Ia bercerita bahwa dahulu ia bukanlah yang aktif mengikuti kegiatan dalam gereja. Baginya saat itu, ke gereja seminggu sekali sudah cukup. Setelah mengikuti perayaan Ekaristi dan mendapat berkat dari imam, ia langsung keluar ke gereja dan pulang tanpa pernah berkontak dengan umat yang lain.

Tiba-tiba sebuah kejadian pilu menghampirinya. Anaknya harus masuk rumah sakit dan membutuhkan banyak transfusi darah. Ia kebingungan. Di tengah kebingungan itu, ia bertemu dengan pastor parokinya dan sang pastor meminta bantuan beberapa umat untuk mendonorkan darahnya. Pengalaman bahwa ia telah ditolong dan mengalami kebaikan orang lain itu, membuatnya berubah dan menjadi seorang yang aktif dalam kegiatan gereja.

Dalam Injil hari ini, dikisahkan bahwa Yesus datang ke rumah ibu mertua Simon yang sedang sakit keras. Di sana Ia menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang terbaring karena sakit itu dan lihatlah reaksinya yang diperlihatkannya. Dikatakan bahwa ia segera bangkit dan melayani Yesus beserta rombongan yang menyertai-Nya. Sebuah tindakan dari seorang yang tahu berterima kasih dan tahu membalas kebaikan orang lain.

Saudara terkasih, harus kita akui bahwa banyak berkat dan rahmat yang sudah diberikan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari kita bangun tidur di pagi hari dan kembali tidur pada malam hari, ada begitu banyak kebaikan yang kita terima dari Tuhan. Kebaikan itu hadir, entah melalui sesama yang kita jumpai maupun pengalaman yang kita alami. Persoalan yang kerap kali muncul adalah kita tidak sadar bahwa segala yang kita alami, berkat dan rahmat yang kita terima; semuanya merupakan kebaikan dari Tuhan dalam kehidupan kita.

Ketidak sadaran bahwa apa yang kita alami dan terima berasal dari kemurahan Tuhan dan kebaikan Tuhan, inilah yang menyebabkan kita menjadi orang-orang yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita semua tentang rasa syukur dan terima kasih karena kebaikan Tuhan yang kita terima setiap hari. Kita pun dididik untuk menjadi orang-orang yang tahu membalas kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

Santo Raymundus Nonnatus, Pengaku Iman

Julukan ‘Nonnatus’ yang berarti ‘Yang tidak dilahirkan’ serta merta menunjukkan kepada kita bahwa ada suatu keanehan seputar kelahiran Raymundus. Memang Raymundus tidak lahir seperti biasanya. Ibunya meninggal dunia karena sakit keras selagi Raymundus masih ada dalam kandungan. Demi menyelamatkan dia, dokter terpkasa melakukan operasi terhadap ibunya yang sudah tidak bernyawa lagi. Dokter berhasil mengeluarkan dia dari rahim ibunya. Karena itulah, ia dijuluki ‘Nonnatus’.

Raymundus lahir di Portello Katalonia, Spanyol pada tahun 1204. Ayahnya seorang bangsawan dari keluarga Sarrois yang disebut juga keluarga Segers. Meskipun berdarah bangsawan, namun keluarganya hidup miskin dan serba berkekurangan. Raymundus mengalami kegetiran hidup selama masa mudanya. Meskipun terbelit kemiskinan, ia tetap riang. Dalam doa dan imannya yang teguh, ia menyerahkan hidupnya kepada penyelenggaraan ilahi Allah. Dalam situasi sulit ini, ia mengatakan keinginannya untuk menjadi seorang biarawan. Ayahnya tidak merestui dan menyuruh dia mengusahakan kebun mereka yang terletak jauh dari kampung halaman dengan maksud agar dia melupakan cita-citanya itu. Namun usaha sang ayah tidak berhasil. Sebaliknya Raymundus lebih mempunyai waktu untuk berdoa dan merenung.

Setelah mengalami banyak kesulitan, ia diterima oleh Santo Petrus Nilaskus dalam tarekat Marcederian. Ordo ini didirikan pada tahun 1256 dengan tujuan pokok ialah membebaskan para budak dan tawanan yang beragama Kristen dari tangan-tangan orang Islam. Mula-mula Raymundus bekerja di Barcelona selama 3 tahun. Kemudian ia diutus ke Aljair, Afrika Utara untuk menebus para budak dan tawanan Kristen dari tangan orang-orang Islam. Ia membawa banyak uang untuk menebus mereka. Namun uang itu ternyata tidak mencukupi. Karena itu ia dengan sukarela menyerahkan diri sebagai pengganti para budak dan tawanan itu. Ia bekerja keras sambil mewartakan Injil Kristus dan mengajar agama. Kegiatannya ini menimbulkan amarah besar di kalangan para majikan dan mandor, karena ajarannya dianggap sangat merugikan mereka.

Raymundus dipenjarakan selama 8 bulan dengan siksaan yang berat. Bibirnya dilubangkan dan dikunci sehingga tidak bisa lagi mengajar orang banyak. Untunglah bahwa uang tebusan baginya segera tiba, sehingga ia dapat segera dibebaskan dan bisa kembali ke Spanyol. Disana ia mendapat kabar bahwa Paus Gregorius IX sangat terharu dan kagum akan ketabahan dan keberaniannya mewartakan injil Kristus kepada orang-orang Islam. Paus mengangkatnya menjadi Kardinal dan mengundangnya datang ke Roma. Tetapi rupanya Tuhan sudah puas dengan jasa-jasanya. Sementara ditengah perjalanan, ia jatuh sakit dan menghembuskan nafasnya di Cardona, dekat Barcelona. Raymundus meninggal dunia pada tahun 1240. Ia dihormati sebagai pelindung para ibu yang akan melahirkan.

29 Agustus 2016

Selasa, 30 Agustus 2016 == Hari Biasa Pekan XXII

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/


Perbuatan kita sebenarnya tidak ada yang baik, hanya jahat. Namun, Tuhan dalam belas kasihan-Nya tidak meninggalkan kita.


Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Doa


Ya Allah, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mengajar kami. Semoga berkat pengajaran-Nya yang penuh kuasa, kami semakin terbuka dan memusatkan perhatian pada Sabda yang akan membawa pengudusan bagi hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 

Amin.


Manusia rohani menilai segala sesuatu menurut Roh yang berasal dari Tuhan. Penilaian tersebut berlaku mutlak. Penilaian dunia itu terbatas dan mudah keliru.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 2:10b-16)


"Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah; manusia rohani menilai segala sesuatu." 

Saudara-saudara, Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pula tiada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menjelaskan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berbicara tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang diajarkan kepada kami bukan oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu adalah suatu kebodohan. Ia tidak dapat pula memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Sebab manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab, “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kita memiliki pikiran Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Tuhan itu adil dalam segala tindakan-Nya.
Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14)

  1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
  2. Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
  3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
  4. Tuhan setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)

Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Kuasa setan sungguh merajalela di mana Tuhan tidak ada. Jiwa raga manusia pun bisa dikuasai oleh setan. Yesus mampu mengusirnya, kuasa Allah sungguh nyata.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:31-37)


"Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah."



Sekali peristiwa Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea. Di situ Ia mengajar pada hari-hari Sabat. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan. Ia berteriak dengan suara keras, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Engkaulah Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardik dia, kata-Nya, “Diam, keluarlah dari padanya!” Maka setan menghempaskan orang itu ke tengah orang-orang banyak, lalu keluar dari padanya, dan sama sekali tidak menyakitinya. Semua orang takjub, dan berkata satu sama lain, “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan mereka pun keluar.” Maka tersiarlah berita tentang Yesus ke mana-mana di daerah itu.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.


Renungan

Yesus mengusir roh jahat dengan kata-kata yang penuh kuasa. Roh Kudus yang telah memberi kuasa kepada Yesus untuk mengalahkan roh jahat juga telah dianugerahkan kepada kita. Dengan Roh ini, kita dijadikan manusia rohani dan diharapkan kita mengenakan pikiran dan hidup Kristus. Dengan penuh kuasa, kita pun harus menyingkirkan kuasa jahat dalam diri kita, atau minimal tidak menjadi manusia duniawi yang selalu terikat dengan hal-hal duniawi, penuh iri hati dan kedengkian. Manusia rohani harus menghidupi hidup Kristus yang penuh kemurahan dan belas kasih.


Selain mempunyai kebiasaan terhadap hal-hal rohani, Yesus juga menghidupi apa yang Ia ajarkan. Inilah yang membuat setiap pengajaran-Nya begitu unik dan hidup. Orang-orang yang melihat dan mendengar-Nya begitu terpesona dengan apa yang dikatakan dalam pengajaran-Nya dan juga melihat dengan jelas betapa firman itu hidup di dalam diri-Nya. Yesus mengajar sebagai orang yang mempunyai kuasa. Artinya, Ia yakin dan tahu betul apa yang Ia wartakan. Kekuatan Sabda Allah mengalir dalam diri-Nya dan menjadi begitu nyata. Bahkan Setan pun takluk pada perintah-Nya.
Yesus secara fisik sudah tidak ada lagi di sini, tetapi sabda dan pengajaran-Nya tertuang di dalam Kitab Suci. Dengan demikian, Kitab Suci bukanlah sebuah tulisan yang hampa dan kosong, tetapi sungguh berdaya kuasa dan merasuki setiap orang yang membaca dan merenungkannya. Jika demikian, apakah yang kita rasakan ketika kita membaca sabda dan pengajaran Yesus? Apakah Roh Kehidupan itu juga membawa hidup dan kesegaran dalam hidup kita murid yang dikasihi-Nya? Biarkanlah kekuatan Sabda Tuhan mengalir lembut dalam diri kita dan sekaligus memberi kita kekuatan baru untuk menghidupi firman itu secara konkret.

Beato Ghabra Mikael, Martir

Ghabra Mikael-yang berarti ‘hamba dari Mikael’-adalah martir bangsa Afrika. Ia lahir di Etiopia pada tahun 1790. Semenjak kecil, ia hidup dan dididik di dalam lingkungan dan iman bidaah Arianisme yang menyangkal kemanusiaan Yesus Kristus. Ghabra dikenal cerdas dan saleh. Setelah menyelesaikan studinya di sekolah menengah, ia masuk biara Mertulai-Miryam di Etiopia. Oleh rekan-rekannya ia dikenal sebagai seorang biarawan yang saleh dan pintar, namun ia dicurigai sebagai seorang yang tidak menerima ajaran bidaah Arianisme. Meskipun demikian, Ghabra tetap kokoh pada pendiriannya. Ia tetap tekun mempelajari teologi dan berdoa memohon penerangan ilahi agar dapat menemukan kebeneran sejati mengenai Yesus Kristus. Ia pun rajin mengunjungi berbagai biara yang tersebar di kawasan itu untuk mempelajari cara hidup mereka. Seluruh hidupnya hingga berusia 50 tahun boleh dikatakan merupakan suatu usaha pencarian terus menerus kebenaran sejati Yesus Kristus. Apa yang diajarkan Arianisme ditolak mentah-mentah. 


Sebaliknya ia mulai lebih tertarik pada ajaran yang disebarkan oleh iman Katolik, bahwa Yesus Kristus itu sungguh Allah dan sungguh manusia.

Oleh pengaruh Yustinus de Yakonis, seorang uskup dari tarekat Kongregasi Misi, Ghabra dengan tegas memutuskan untuk memeluk iman Katolik. Ia bertobat pada tahun 1844. Tujuh tahun kemudian (1851), Yustinus menabhiskan dia menjadi imam. Bersama uskup Yustinus, Ghabra giat mengajar agama dan membangun sebuah kolose untuk mendidik anak-anak Etiopia. Tas restu Uskup Yustinus, ia pun mendirikan sebuah seminari untuk mendidik calon-calon imam pribumi Etiopia.

Semua kegiatan ini menimbulkan amarah besar dari para penganut Arianisme terutama Abuna Salama, Uskup Gereja Arian. Atas hasutannya, Teodorus II, raja Abessinia, melancarkan penganiayaan besar atas semua orang lain yang tidak menganut ajaran Arianisme. Ghabra bersama beberapa orang katolik pengikutnya ditangkap dan disesah. Ghabra dipenjarakan di dalam sebuah kandang ternak yang sangat kotor. Setiap kali disesah, ia dengan tenang dan tegas menjawab: “Karena imanku aku akan tetap melawan kamu, namun demi cinta kasih Kristiani aku akan terus berbuat baik kepada kamu.” Akhirnya karena penderitaan yang ditanggungnya dan karena serangan penyakit kolera, Ghabra meninggal dunia pda tanggal 28 Agustus 1855.

Ghabra, seorang martir Kristus yang kokoh imannya. Seluruh hidup dan perjuangannya dapat dikatakan secara ringkas sebagai suatu pemuliaan terhadap Sabda Allah yang menjadi manusia. Ia meninggal dunia sebagai seorang imam yang saleh dari tarekat Kongregasi Misi atau tarekat Imam-Imam Lazaris.


Santo Heribertus, Uskup


Heribertus lahir di kota Worms, Jerman pada tahun 970. Orangtuanya mempercayakan dia kepada Abbas Gorsse, pemimpin Biara Benediktin Lorraine untuk dididik sesuai dengan cara hidup Kristiani. Pendidikan dan cara hidup di biara itu berhasil menanamkan dalam batinnya hasrat yang kuat untuk menjalani hidup membiara. Namun cita-citanya itu tidak direstui oleh ayah dan sanak keluarganya. Heribertus segera dipanggil pulang ke Worms agar tidak lagi terpengaruh oleh cara hidup membiara.

Namun rencana Tuhan atas dirinya tak terselami manusia. Meskipun orangtuanya berusaha keras menghindarkan dia dari cita-cita hidup membiara itu, ia tetap menunjukkan kesalehan hidup yang mengagumkan. Melihat cara hidupnya itu, ia kemudian ditabhiskan menjadi imam. Oleh Raja Otto III, ia diangkat menjadi penasehat pribadi baik dalam kehidupan politik maupun kehidupan rohani. Pretasi kariernya terus meningkat dengan pengangkatannya sebagai Vikaris Jendral Keuskupan Koln, dan kemudian sebagai Uskup Agung Koln.

Heribertus memanfaatkan kedudukannya sebagai penasehat pribadi raja dan sebagai imam untuk menunjukkan cinta kasih Allah kepada orang banyak. Bersama Otto III, ia mendirikan gereja dan biara di kota Deutss, sebelah kota Rhein, atas tanggungan kerajaan. Ia dengan giat merawat orang-orang sakit dan memperhatikan nasib para kaum miskin. Sebagian besar pendapatannya dibagi baik untuk kepentingan Gereja maupun untuk kepentingan aksi-aksi sosial itu. Ia sendiri hidup dari sisa-sisa uang yang diterimanya dari raja. Kepada imam-imamnya yang mengalami kesulitan keuangan, ia mendermakan juga sebagian dari pendapatannya.

Sekali peristiwa, ia menemani Otto III ke Italia untuk sesuatu urusan politik. Tak terduga-duga, Otto III meninggal seketika karena keracunan. Dalam kebingungan dan kesedihan, ia membawa pulang jenazah Otto III ke Aachen, Jerman dan menguburkannya secara terhormat. Peristiwa ini menimbulkan pertentangan hebat antara dia dan Pangeran Heinrich II. Ia dituduh sengaja meracuni Otto III dengan maksud untuk mengambil alih kekuasaan sebagai raja. Ketegangan ini baru mereda ketika Pangeran Heinrich dilantik menjadi raja menggantikan ayahnya.

Tanpa menaruh dendam kepada Heinrich, Heribertus dengan senang hati melepaskan tugasnya sebagai penasehat raja dan mulai memusatkan perhatiannya kepada kehidupan rohaninya dan pelayanan umat. Ia mulai lebih banyak berdoa dan melakukan silih. Pada musim kering, ia bersama umat mengadakan perarakan dari Gereja Santo Severinus ke gereja Santo Pantaleon. Dalam kotbah-kotbahnya ia menghimbau agar umat bertobat dan percaya kepada kerahiman Allah. Kepada imam-imamnya, ia mengadakan kunjungan-kunjungan pastoral dan menggalakkan pembinaan rohani untuk meneguhkan mereka dalam panggilan dan karyanya. Heribertus dikenal sebagai seorang uskup yang saleh dan sayang pada umatnya. Ia meninggal dunia pada tahun 1021 karena serangan penyakit.

Senin, 29 Agustus 2016 == Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

“Yohanes Pembaptis, yang diberi karunia istimewa membaptis Penebus dunia, dibaptis dengan darahnya sendiri” 

Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.

Doa

Allah Bapa, kekuatan para kudus, Santo Yohanes Pembaptis telah Kaujadikan perintis jalan bagi kelahiran dan kematian Putra-Mu terkasih. Ia gugur sebagai saksi kebenaran dan keadilan. Semoga kami pun gigih berjuang untuk memberi kesaksian tentang ajaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
 Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)

"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."

Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
  1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
  2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
  3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
  4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:17-29)

"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"

Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan

Injil adalah kabar baik atau kabar sukacita. Dikatakan kabar baik karena Allah datang menjumpai dan menyelamatkan manusia. Namun kedatangan Allah ditanggapi dengan cara yang berbeda. Bagi mereka yang membuka hati dan bertobat, akan mengalami sukacita dan damai. Sebab Allah bukan pemarah, pendendam atau pembalas dosa dan kejahatan. Tetapi Allah adalah Bapa yang maha baik dan penuh kasih. Sebaliknya bagi manusia yang menutup pintu hatinya dan tidak mau bertobat, injil dapat dilihat sebagai sesuatu yang buruk karena membuka aib atau keburukan seseorang. Dan memang harus kita akui bahwa injil itu juga harus diwartakan kepada orang yang berbuat dosa. Artinya, jika seseorang berbuat suatu kejahatan atau kesalahan, maka orang itu patut diperingatkan dan disadarkan agar kembali ke jalan yang benar. Sebab injil adalah kebenaran yang berasal dari Allah. Kebenaran ini dipakai untuk menyatakan atau mengoreksi apa yang salah.

Injil sebagai kebenaran dari Allah, tidak bisa berdiam diri saat melihat suatu kejahatan. Artinya pada saat seseorang melakukan suatu kejahatan, maka pada saat itulah injil seharusnya diwartakan. Memang hal ini tidak mudah. Sebab pada umumnya manusia tidak suka atau mudah tersinggung jika aib atau kejahatannya dibuka dan diungkapkan. Hal inilah yang terjadi dengan Herodes. Herodes yang saat itu menjadi raja di wilayah Galilea, marah dengan sikap Yohanes Pembaptis yang menegur Herodes karena kawin dengan isteri dari saudaranya sendiri. Artinya Herodes telah merampok isteri dari saudaranya sendiri. Dan pada saat Yohanes Pembaptis menegur Herodes, isterinya Herodias yang merupakan isteri hasil merampok itu menaruh dendam kepada Yohanes Pembaptis. Herodias pun diam-diam mencari cara membunuh Yohanes Pembaptis. Herodias tidak hanya mau membunuh Yohanes, tetapi juga membunuh kebenaran yang disampaikan oleh Yohanes.

Yohanes Pembaptis merupakan contoh pewarta atau misionaris sejati yang berani menghadapi segala resiko. Yohanes Pembaptis sendiri tidak lagi peduli dengan diri dan keselamatannya. Yang dipikirkan oleh Yohanes Pembaptis ialah bagaimana injil dapat diwartakan. Yohanes Pembaptis bisa meninggal, tetapi injil sebagai kebenaran tidak akan bisa mati. Sebab kebenaran itu secara perlahan-lahan akan terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah, siapa yang jujur dan siapa yang berbohong, siapa yag bersih tingkah lakunya dan siapa yang kotor tingkah lakunya. Selain itu, Yohanes Pembaptis menggugah kesadaran kita umat Katolik dan Kristen untuk senantiasa menyuarakan kebenaran. Kita bisa melihat kenyataan-kenyataan yang ada di sekeliling kita. Bagaimana kita berani menyuarakan kebenaran saat ada orang atau sekelompok orang yang merusak hutan, sehingga menyebabkan munculnya banjir dan tanah longsor. Selain itu, bagaimana kita menyuarakan kebenaran saat ada anggota keluarga yang berbuat jahat.


Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis

Pada tanggal 24 Juni Gereja merayakan pesta kelahiran Yohanes Pembaptis; sedangkan pada hari ini, 29 Agustus, Gereja mengajak seluruh umat untuk memperingati kemartirannya. Kemartiran Yohanes berkaitan erat dengan tegurannya yang pedas kepada raja Herodes, karena ia memperistri Herodias, istri Filipus, saudaranya secara tidak sah. Herodes marah dan mencampakkan Yohanes kedalam penjara. Herodias pun marah dan tidak henti-hentinya berusaha mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes.

Kesempatan emas itu akhirnya tiba juga. Pada hari ulang tahunnya, Herodes mengadakan jamuan makan untuk para petinggi kerajaan di seluruh Galilea. Kesempatan ini dimanfaatkan Herodias untuk melaksanakan niat jahatnya atas diri Yohanes. Ia menyuruh puterinya menari di hadapan para tamu. Tariannya sungguh menawan hati para tamu yang sudah mulai mabuk itu. Herodes tampak bangga dan gembira. Terdorong karena kebanggaannya itu, Herodes berkata kepada gadis itu: “Mintalah kepadaku apa saja menurut kehendakmu. Aku akan memberikannya kepadamu.” Herodes bahkan bersumpah di hadapan para tamu: “Apa saja yang kauminta, akan kuberikan, sekalipun separuh dari kerajaanku.” Gadis itu tidak tahu apa yang harus dimintanya. Karena itu ia berlari kepada ibunya Herodias untuk meminta pendapatnya. Tanpa banyak pikir, Herodias berkata: “Kepala Yohanes Pembaptis”.

Gadis itu segera menghadap Herodes dan berkata: “Berikanlah aku di sini kepada Yohanes Pembaptis di dalam sebuah talam.” Herodes sedih tetapi karena sumpahnya dan karena malu kepada tamu-tamunya, ia segera memerintahkan pengawal-pengawalnya untuk memenggal kepala Yohanes pembaptis pada hari itu juga. Injil Matius 14 mengatakan bahwa kepala Yohanes itu diletakkan dalam sebuah talam dan diberikan kepada putri Herodias itu.

Karena kesetiaannya kepada Allah dan penggilannya sebagai nabi pendahulu Yesus, Yohanes mati dibawah kuasa kelaliman Herodes. Ia mati dibunuh pada tahun 31.


Santa Sabina, Martir

Sabina adalah isteri seorang bangsawan Romawi Kristen bernama Valentinus. Ia menjadi Kristen di bawah bimbingan Seraphia, seorang gadis Kristen yang saleh. Sabin-lah yang mengurusi pemakaman Seraphia ketika ia dibunuh oleh kaki tangan kaisar Hadrianus pada abad kedua. Perbuatannya ini akhirnya juga menyebabkan dia ditangkap dan dibunuh. Sabina dihormati sebagai pelindung ibu rumah tangga dan anak-anak.

27 Agustus 2016

Minggu, 28 Agustus 2016 == Hari Biasa Pekan XXII

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/

Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” 

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.


Doa


Allah Bapa yang Mahamurah, Engkaulah sumber segala rahmat. Ajarilah kami untuk rendah hati di hadapan-Mu sehingga kami mau menyadari kelemahan kami dan membuka diri untuk menerima anugerah-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:19-21.30-31)

"Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."

Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4 PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b)

  1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
  2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
  3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.22-24a)

"Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup."

Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)

Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1.7-14)

"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Beberapa waktu yang lalu diberitakan ada seorang mantan aktor film Korea melakukan bunuh diri akibat depresi. Dari pesan di atas secarik kertas yang ditemukan di dekat jenazahnya, orang dapat mengetahui apa yang telah membuat mantan aktor tersebut mengalami depresi. Ternyata, akar dari depresinya adalah ketidak
mampuannya untuk menerima kenyataan bahwa setelah tidak laku lagi di dunia perfilman tidak ada lagi orang yang mengidolakan dirinya. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa sekarang ia bukanlah "siapa-siapa" lagi di mata masyarakat. Ia bukan lagi orang yang terpandang dan dihormati banyak orang.

Berbicara tentang kehormatan, Yesus berkata, "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan...". Tempat kehormatan adalah tempat yang dikhususkan untuk pribadi-pribadi yang dianggap terhormat dalam masyarakat. Tempat kehormatan kehormatan adalah tempat yang dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki pangkat, jabatan, pekerjaan dan status sosial ekonomi yang tinggi di dalam masyarakat. Banyak orang bermimpi untuk selalu bisa duduk di tempat kehormatan. Dengan duduk di tempat kehormatan, orang bisa menunjukkan status sosial atau "siapa" dia di hadapan masyarakat. Padahal, "siapa" selalu fana atau sementara saja sifatnya.

"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau kaum keluargamu atau saudara-saudaramu atau tetangga-tetanggamu yang kaya..." (Luk 14:12). Menurut anggapan banyak orang, kemampuan untuk mengundang orang-orang kaya juga merupakan salah satu sarana ampuh untuk menunjukkan "siapa"-nya di hadapan masyarakat. Maka tidaklah heran apabila banyak orang berusaha mati-matian untuk bisa menjalin relasi dengan orang-orang kaya dan terkenal agar bisa menunjukkan "siapa"-nya di hadapan masyarakat. Padal, sekali lagi, "siapa" selalu fana atau sementara saja sifatnya.

Melalui Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk membebaskan diri dari belenggu nafsu mencari kehormatan diri. Kita seringkali berpikir bahwa harga diri kita tergantung dari "siapa" kita. Padahal Allah mencintai kita tanpa peduli dengan "siapa" kita. Allah hanya melihat "ada" kita semata. Kita sendiri saja yang repot dengan "siapa" kita, bahkan sampai-sampai ada yang bunuh diri gara-gara "siapa"-nya.

Dengan semangat kerendahan hati, kita perlu membebaskan diri kita dari belenggu nafsu yang merepotkan untuk menunjukkan "siapa" kita di hadapan masyarakat. Mari kita nikmati sukacita yang sejati dalam hidup ini karena Allah mencintai kita bukan karena "siapa" kita melainkan karena "ada" kita semata. Nikmatilah "ada" kita bersama Allah!

Dalam seluruh kehidupan-Nya Yesus merupakan contoh kita Bdk. Rm 15:5; Flp 2:5.: Ia adalah "manusia sempurna" (GS 38), yang mengundang kita supaya menjadi murid-Nya dan mengikuti Dia. Oleh pelayanan-Nya yang rendah hati Ia memberi kepada kita contoh untuk diteladani Bdk. Yoh 13:15., oleh doa-Nya Ia mengajak kita untuk berdoa Bdk. Luk 11:1., oleh kemiskinan-Nya Ia mengajak kita agar menanggung penderitaan dan penganiayaan dengan rela hati.


Siapa orang yang tidak mau dihormati? Kita sering kali kecewa bila orang lain tidak menghormati ataupun menghargai diri kita. Entah dalam pergaulan, kelompok, komunitas, sekolah maupun di tempat kerja. Dan hal itu sering kali menimbulkan konflik entah sakit hati dan marah karena harga diri kita seolah terinjak-injak.
Dalam Injil hari ini Yesus membantu kita untuk menghindari pengalaman tidak mengenakan tersebut. Kuncinya adalah ”di mana kita menempatkan diri kita ketika berhadapan dengan orang lain”. Penyebab dari segala persoalan yang timbul adalah ketika kita menempatkan diri kita lebih penting atau lebih terhormat dari orang lain. Padahal ada pepatah, di atas langit masih ada langit.
Sikap rendah hati, menghargai setiap orang bahkan menganggap orang lain lebih penting daripada diri kita sendiri menjadi sebuah jalan kebijaksanaan. Karena dengan demikian, kita tidak akan mudah sakit hati ataupun kecewa. Ketika kita menghormati orang lain, maka orang lain pun mudah-mudahan akan bersikap yang sama kepada kita. Mulailah menghargai orang lain tanpa memandang status, kedudukan ataupun derajat. Setiap manusia patut dihargai karena mereka adalah sama-sama ciptaan Tuhan.

Santo Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja


Agustinus adalah Bapa Gereja purba yang terkenal. Ia lahir di Tagaste (sekarang: Soukh-Ahras), Afrika Utara pada tanggal 13 November 354. Ibunya, Monika, seorang yang beriman Kristen dari sebuah keluarga yang taat agama; sedangkan ayahnya Patrisius, seorang tuan tanah dan sesepuh kota yang masih kafir. Berkat semangat doa Monika yang tak kunjung padam, Patrisius bertobat dan dipermandikan menjelang saat kematiannya. Kekafiran Patrisius sungguh berpengaruh besar pada diri anaknya Agustinus. Karena itu Agustinus belum juga dipermandikan menjadi Kristen meskipun ia sudah besar. Usaha ibunya untuk menanamkan benih iman Kristen padanya seolah-olah tidak berdaya mematahkan pengaruh kekafiran ayahnya.

Semenjak kecil Agustinus sudah menampilkan kecerdasan yang tinggi. Karena itu ayahnya mencita-citakan agar ia menjadi seorang yang terkenal. Ia masuk sekolah dasar di Tagaste. Karena kecerdasannya, ia kemudian dikirim untuk belajar bahasa latin dan macam-macam tulisan latin di Madauros. Pada usia 17 tahun, ia di kirim ke Kartago untuk belajar ilmu retorika. Di Kartago, ia belajar dengan tekun hingga menjadi seorang murid yang terkenal. Namun hidupnya tidak lagi tertib oleh aturan moral. Ia menganut aliran Manikeisme, suatu sekte keagamaan dari Persia yang mengajarkan bahwa semua barang material adalah buruk. Minatnya pada ajaran ini berakhir ketika ia menyaksikan kebodohan Faustus, seorang pengajar Manikeisme. Selanjutnya selama beberapa tahun, ia meragukan semua kebenaran agama-agama.

Pada tahun 383 ia pergi ke Roma lalu ke Milano, kota pemerintahan dan kota kediaman Uskup Ambrosius. Di Milano ia mengajar ilmu retorika. Banyak orang Roma berbondong-bondong datang kepadanya hanya untuk mendengarkan kuliah dan pidatonya. Di kota itupun ia berkenalan dengan Uskup Santo Ambrosius, seorang mantan gubernur yang saleh. Ia menyaksikan dari dekat cara hidup para biarawan yang bijaksana, ramah dan saling mengasihi. Hatinya tersentuh dan mulailah ia berpikir: “Apa yang mendasari hidup mereka? Injilkah yang mewarnai hidup mereka itu?” Kecuali itu, ia sering mendengarkan kotbah-kotbah Uskup Ambrosius dan tertarik pada semua ajarannya. Semuanya itu kembali menyadarkan dia akan nasehat-nasehat ibunya tatkala ia masih di Tagaste. Suatu hari, ia mendengar suara ajaib seorang anak: “Ambil dan bacalah!” Tanpa banyak berpikir, ia segera menjamah kitab Injil itu, membukanya dan membaca: “Marilah kita hidup sopan seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.”

Agustinus yang telah banyak mendalami filsafat itu akhirnya terbuka pikirannya dan melihat kebenaran sejati, yakni wahyu ilahi yang dibawakan Yesus Kristus. Ia kemudian bertobat dan bersama dengan sahabatnya Alipius, ia dipermandikan pada tahun 387. Dalam bukunya ‘Confession’, ia menulis riwayat hidup dan pertobatannya dan dengan terus terang mengakui betapa ia sangat terbelenggu oleh kejahatan dosa dan ajaran Manikeisme. Suara hatinya terus mendorong dia agar memperbaiki cara hidupnya seperti banyak orang lain yang meneladani Santo Antonius dari Mesir.

Pada tahun 388, ia kembali ke Afrika bersama ibunya Monika. Di kota pelabuhan Ostia, ibunya meninggal dunia. Tahun-tahun pertama hidupnya di Afrika, ia bertapa dan banyak berdoa bersama beberapa orang rekannya. Kemudian ia ditabhiskan menjadi imam pada tahun 391, dan bertugas di Hippo sebagai pembantu uskup di kota itu. Sepeninggal uskup itu pada tahun 395, ia dipilih menjadi Uskup Hippo. Selama 35 tahun ia menjadi pusat kehidupan keagamaan di Afrika. Rahmat Tuhan yang besar atas dirinya dimuliakannya di dalam berbagai bentuk kidung dan tulisan. Tulisan-tulisannya meliputi 113 buah buku, 218 buah surat dan 500 buah kotbah. Tak terbilang banyaknya orang berdosa yang bertobat karena membaca tulisan-tulisannya. Tulisan-tulisannya itu hingga kini dianggap oleh para ahli filsafat dan teologi sebagai sumber penting dari pengetahuan rohani. Semua kebenaran iman Kristiani diuraikan secara tepat dan mendalam sehingga mampu menggerakkan hati orang.

Sebagai seorang uskup, Agustinus sangat menaruh perhatian besar pada umatnya terutama yang miskin dan melarat. Dialah yang mendirikan asrama dan rumah sakit pertama di Afrika Utara demi kepentingan umatnya. Agustinus meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 430 tatkala bangsa Vandal mengepung Hippo. Jenazah Agustinus berhasil diamankan oleh umatnya dan kini dimakamkan di basilik Santo Petrus.


Santo Hermes, Martir


Hermes adalah prefek kota Roma yang kemudian bertobat dan menjadi Kristen. Ia dibunuh bersama Paus Aleksander I pada tahun 116 pada masa pemerintahan Kaisar Hadrianus. Jenazahnya dimakamkan di Jalan Salasia, Roma.


Santo Musa Hitam, Pengaku Iman


Musa berasal dari Etiopia. Ia bekerja pada seorang majikan kaya raya, namun kemudian dipecat karena melakukan banyak kesalahan dalam tugasnya. Lalu ia menjadi pemimpin suatu kawanan perampok yang merajalela di Mesir. Oleh sentuhan rahmat Tuhan, ia sekonyong-konyong bertobat dan menjadi biarawan yang saleh sehingga dianggap layak untuk ditabhiskan menjadi imam. Ketika ia mengenakan jubah putih untuk merayakan misa pertama, Uskup berseru: “Lihatlah, orang hitam ini kini telah menjadi putih bersih!” Musa menjawab: “Itu bagian luarnya saja! Tuhan lebih tahu, bahwa hatiku masih hitam seperti kulitku”.

Pada waktu suku Berber mengobrak-abrik biaranya, ia tidak melawan sedikitpun dan membiarkan diri dibunuh. Di biaranya-Dair al-Baramus di Wadi Natrun-hingga kini para biarawan masih terus mendendangkan madah pujian kepada Tuhan dan berdoa dengan perantaraannya. Ia meninggal pada tahun 395.

Jadual Penerima Peziarah Tahun Kerahiman Allah - Bulan September 2016




26 Agustus 2016

Sabtu, 27 Agustus 2016 == Peringatan Wajib St. Monika

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Hanya satu ini yang kuminta kepadamu, Agustinus, agar kamu mengenangkan aku di hadapan altar Tuhan, di mana saja kamu berada. 

Wanita yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapat pujian. Ia disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.

Doa 

Allah Bapa, penghibur orang berdukacita, dengan belas kasih Engkau sudah menerima cinta kasih dan air mata Santa Monika demi bertobatnya Santo Agustinus, putranya. Semoga berkat pertolongan mereka berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. 
Amin. 

Tidak ada alasan bagi kita untuk bersikap sombong. Tuhan justru memilih orang yang lemah untuk mempermalukan yang kuat. Keselamatan kita bergantung sepenuhnya pada Allah. 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 1:26-31)

"Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."

Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaanmu ketika dipanggil. Menurut ukuran manusia tidak banyak di antara kalian yang bijak, tidak banyak yang berpengaruh, tidak banyak yang terpandang. Namun apa yang bodoh di mata dunia dipilih oleh Allah, untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia dipilih Allah, untuk memalukan yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan hina bagi dunia, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi Allah telah membuat kalian berada dalam Kristus Yesus, dan oleh Dia Kristus telah menjadi hikmat bagi kita. Dialah yang membenarkan, menguduskan dan menebus kita. Maka, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, “Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah dalam Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi pusaka-Nya.
Ayat. (Mzm 33:12-13.18-19.20-21)

  1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia. 
  2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. 
  3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat.
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan Sabda Kristus.

Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Ia peduli terhadap penderitaan kita. Ia lalu berbuat sesuatu untuk mengatasi masalah kita. Anak janda itu akhirnya dibangkitkan oleh Yesus. 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut  Lukas (7:11-17)

"Hai pemuda, bangkitlah!"

Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tuhan selalu tergerak oleh belas kasih saat melihat penderitaan kita. Karena itu Tuhan selalu berusaha menyelamatkan kita dari kebinasaan. Ia mengampuni dan menghidupkan kita semua, orang yang berdosa dan mati karena dosa. Dalam diri-Nya ada kuasa. Kita bersyukur karena Tuhan memanggil kita, menjadikan kita murid-murid-Nya bukan karena kehebatan kita tetapi karena kemurahan hati-Nya. Ia memilih dan memanggil kita orang berdosa karena kemurahan dan belas kasih-Nya. Tuhan tidak ingin kita binasa.
Yesus membangkitkan anak muda di Nain karena hati-Nya tergerak oleh belas kasihan melihat kesedihan ibu dari anak satu-satunya itu, yang sudah janda pula. Tiada terkira, betapa janda itu amat bersukacita karena anak satu-satunya yang telah mati kini hidup kembali berkat kuasa Tuhan Yesus.

Sukacita yang sama juga dialami Santa Monika, yang pestanya kita rayakan hari ini. Monika mengalami betapa Tuhan telah ”membangkitkan” anaknya Agustinus dari kematian akibat dosa. Hidup Agustinus berubah total, bahkan kemudian ia menjadi seorang pemikir besar Gereja, yang kita kenal dengan Santo Agustinus. Hal ini terjadi berkat doa seorang ibu bagi pertobatan anaknya.

Santa Monika lahir tahun 331 dari keluarga Kristen di Tagaste, Afrika Utara. Salah seorang anaknya, Agustinus, paling mencemaskan hati ibunya karena keras kepala menjalani gaya hidup yang liar. Pengalaman dugem (dunia gemerlap) tidak asing bagi Agustinus. Bertahun-tahun Monika, ibunya, tekun berdoa agar ia bertobat dan kembali ke jalan Tuhan. Tuhan mengabulkan doa ibu yang saleh ini pada saat-saat terakhir menjelang kematiannya, yakni dengan dibaptisnya Agustinus. Sejak saat itu Agustinus mengikuti jalan Tuhan dengan tekun dan setia.

Hidup Santa Monika biasa-biasa saja sebagaimana lazimnya ibu-ibu yang lain. Ia juga mengalami kesulitan dan tantangan dalam hidup perkawinannya, mengalami kecemasan akan masa depan anak-anaknya, dsb. Namun, Monika menghadapinya dengan sikap seorang Kristiani: membawa semuanya di dalam doa dan memasrahkan sepenuhnya kepada campur tangan Tuhan untuk segala masalah yang di hadapinya. Ia percaya bahwa Tuhan Yesus akan hadir pada saat yang tepat dan menjawab doanya. Semoga iman Santa Monika ini meresapi kita semua.


Santa Monika, Janda

Monika, Ibu Santo Agustinus dari Hippo, adalah seorang ibu teladan. Iman dan cara hidupnya yang terpuji patut dicontoh oleh ibu-ibu Kristen terutama mereka yang anaknya tersesat oleh berbagai ajaran dan bujukan dunia yang menyesatkan. Riwayat hidup Monika terpaut erat dengan hidup anaknya Santo Agustinus yang terkenal bandel sejak masa mudanya. Monika lahir di Tagaste, Afrika Utara dari sebuah keluarga Kristen yang saleh dan beribadat. Ketika berusia 20 tahun, ia menikah dengan Patrisius, seorang pemuda kafir yang cepat panas hatinya.

Dalam kehidupannya bersama Patrisius, Monika mengalami tekanan batin yang hebat karena ulah Patrisius dan anaknya Agustinus. Patrisius mencemoohkan dan menertawakan usaha keras isterinya mendidik Agustinus menjadi seorang pemuda yang luhur budinya. Namun semuanya itu ditanggungnya dengan sabar sambil tekun berdoa untuk memohon campur tangan Tuhan. Bertahun-tahun lamanya tidak ada tanda apa pun bahwa doanya dikabulkan Tuhan. Baru pada saat-saat terakhir hidupnya, Patrisius bertobat dan minta dipermandikan. Monika sungguh bahagia dan mengalami rahmat Tuhan pada saat-saat kritis suaminya.

Ketika itu Agustinus berusia 18 tahun dan sedang menempuh pendidikan di kota Kartago. Cara hidupnya semakin menggelisahkan hati ibunya karena telah meninggalkan imannya dan memeluk ajaran Manikeisme yang sesat itu. Lebih dari itu, di luar perkawinan yang sah, ia hidup dengan seorang wanita hingga melahirkan seorang anak yang diberi nama Deodatus. Untuk menghindarkan diri dari keluhan ibunya, Agustinus pergi ke Italia. Namun ia sama sekali tidak luput dari doa dan air mata ibunya.

Monika berlari meminta bantuan kepada seorang uskup. Kepadanya uskup itu berkata: “Pergilah kepada Tuhan! Sebagaimana engkau hidupa, demikian pula anakmu, yang bagimu telah kaucurahkan banyak air mata dan doa permohonan, tidak akan binasa. Tuhan akan mengembalikannya kepadamu.” Nasehat pelipur lara itu tidak dapat menenteramkan hatinya. Ia tidak tega membiarkan anaknya lari menjauhi dia, sehingga ia menyusul anaknya ke Italia. Di sana ia menyertai anaknya di Roma maupun di Milano. Di Milano, Monika berkenalan dengan Uskup Santo Ambrosius. Akhirnya oleh teladan dan bimbingan Ambrosius, Agustinus bertobat dan bertekad untuk hidup hanya bagi Allah dan sesamanya. 

Saat itu bagi Monika merupakan puncak dari segala kebahagiaan hidupnya. Hal ini terlukis di dalam kesaksian Agustinus sendiri perihal perjalanan mereka pulang ke Afrika: “Kami berdua terlibat dalam pembicaraan yang sangat menarik, sambil melupakan liku-liku masa lalu dan menyongsong hari depan. Kami bertanya-tanya, seperti apakah kehidupan para suci di surga… Dan akhirnya dunia dengan segala isinya ini tidak lagi menarik bagi kami. 

Ibu berkata: “Anakku, bagi ibu sudah ada sesuatu pun di dunia ini yang memikat hatiku. Ibu tidak tahu untuk apa mesti hidup lebih lama. Sebab, segala harapan ibu di dunia ini sudah terkabul”. Dalam tulisan lain, Agustinus mengisahkan pembicaraan penuh kasih antara dia dan ibunya di Ostia: “Sambil duduk di dekat jendela dan memandang ke laut biru yang tenang, ibu berkata: “Anakku, satu-satunya alasan yang membuat aku masih ingin hidup sedikit lebih lama lagi ialah aku mau melihat engkau menjadi seorang Kristen sebelum aku menghembuskan nafasku. Hal itu sekarang telah dikabulkan Allah, bahkan lebih dari itu, Allah telah menggerakkan engkau untuk mempersembahkan dirimu sama sekali kepadaNya dalam pengabdian yang tulus kepadaNya. Sekarang apa lagi yang aku harapkan?”Beberapa hari kemudian, Monika jatuh sakit. Kepada Agustinus, ia berkata: “Anakku, satu-satunya yang kukehendaki ialah agar engkau mengenangkan daku di Altar Tuhan.” Monika akhirnya meninggal dunia di Ostia, Roma. Teladan hidup santa Monika menyatakan kepada kita bahwa doa yang tak kunjung putus, tak dapat tiada akan didengarkan Tuhan.

25 Agustus 2016

Jumat, 26 Agustus 2016 == Hari Biasa Pekan XXI

http://theresia-patria-jaya.blogspot.com/
Tuhan itu penuh sayang dan belas kasih. Ia lebih menghendaki orang berdosa bertobat daripada mati. 

Warta salib memang suatu kebodohan bagi yang akan binasa, tetapi kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.

Doa

Allah Bapa Maha agung, Engkau menghendaki membuat kami kaya berkat sabda-Mu yang penuh kebaikan. Semoga kami umat manusia dapat menikmati kedamaian, yang telah dijanjikan oleh Yesus Putra-Mu terkasih, jaminan cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. 
Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:17-25)
    
"Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang, tetapi bagi mereka yang terpanggil, merupakan hikmat Allah."
  

Saudara-saudara, Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil; dan ini pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. Sebab pemberitaan tentang salib memang suatu kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis, 'Aku akan membinasakan hikmat orang-orang arif dan melenyapkan kearifan orang-orang bijak.' Di manakah terdapat orang berhikmat? Di manakah si ahli Taurat? Di manakah orang cerdik pandai dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Sebab hikmat Allah telah menentukan bahwa dunia dengan hikmatnya tidak mengenal Allah. Oleh karena itu Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya berkat kebodohan pemberitaan Injil. Orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Karena yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.

Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm. 33:1-2.4-5.10ab,11; R:22)

  1. Bersorak-sorailah, dalam Tuhan, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
  2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
  3. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44)
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:1-13)

"Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!

Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak. Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, 'Pengantin datang! Songsonglah dia!' Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, 'Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.' Tetapi yang bijaksana menjawab, 'Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.' Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, 'Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!' Tetapi tuan itu menjawab, 'Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.' Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.'

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan
   
Hidup itu misteri. Sebagai misteri, hidup penuh dengan teka-teki yang sulit dijawab. Meski demikian, itu bukan berarti hidup berhak dijalani sesuka hati. Hidup butuh pertimbangan cermat. Sekali salah bakal ada masalah. Sekali keliru, sesal terus memburu. 

Hidup iman kita pun penuh misteri. Banyak hal yang masih tertutup rapat. Untuk mengetahuinya secara utuh, ada masanya dan kita tidak berkuasa atasnya. Yang harus dilakukan ialah berjaga-jaga. Berjaga-jaga dapat meminimalisir akibat terburuk suatu kejadian. Jika tidak demikian, maka mustahil pada hari ini Yesus menegaskan pentingnya berjaga-jaga. 

 Sepuluh gadis dalam Injil dibagi dalam dua kelompok (bijaksana dan bodoh) karena sikap ini. Mereka sama dalam tujuan, namun berbeda dalam cara. Gadis yang bijaksana menanti mempelai laki-laki dengan berjaga-jaga, namun gadis yang bodoh tidak sama sekali. Padahal tak seorang pun di antara mereka yang tahu saat sang mempelai datang. Akhirnya, hasil yang didapat pun berbeda. Gadis yang bijaksana dapat masuk ke perjamuan, sedangkan gadis yang bodoh tidak dapat masuk bahkan disangkal oleh mempelai laki-laki. 

Hidup iman kita kini dihadapkan dengan misteri "Kerahiman Ilahi". Fakta bahwa Yesus sudi menjadi manusia agar Allah dan kasih-Nya tampak nyata bagi manusia; tentu tidak mudah dipahami. Akan tetapi, kita diajak untuk terus merenungkan misteri itu dan berjaga-jaga didalamnya. Di balik misterinya, pasti ada nilai penting yang berguna bagi keselamatan kita. 

 Salah satu praktik nyata dari permenungan dan berjaga-jaga di tahun berahmat ini ialah membuka hati bagi mereka yang terpinggirkan dari masyarakat. Dengan peduli pada mereka, sebenarnya kita telah menghayati belas kasih yang memerdekakan dan memberi hidup seperti yang ditunjukkan Allah. Bagi mereka, kepedulian yang kita perlihatkan telah memerdekakan mereka dari situasi hidup yang penuh derita. Sedangkan bagi kita, kepedulian kita memerdekakan diri kita dari sikap egoisme. Baik derita maupun egoisme, keduanya membelenggu hidup kita untuk menikmati kasih Allah. 

 Mari kita berjaga-jaga di tahun Kerahiman Ilahi ini dengan "pelita kepedulian" yang terus bernyala agar suatu hari kelak, kita pun diperkenankan masuk ke dalam perjamuan abadi-Nya. 

Kisah lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana merupakan contoh terbaik yang digunakan Yesus untuk menjelaskan nasihat untuk berjaga-jaga dengan penuh persiapan. Kisah ini bukan fiktif, tetapi berasal dari budaya Yahudi tentang pernikahan. Ada semacam pesta menjelang pernikahan, di mana mempelai laki-laki akan mengambil mempelai perempuan pada tengah malam atau secara diam-diam dari rumah ayahnya.

Mempelai laki-laki biasanya akan datang secara tiba-tiba tanpa memberitahukan waktu kedatangannya. Panjangnya malam membuat para mempelai perempuan biasanya mengantuk dan bosan dalam menunggu. Di tengah gelapnya malam, mempelai perempuan harus membawa pelita termasuk cadangannya dalam buli-buli, sebagai persiapan kalau minyak dalam pelitanya habis. Mempelai perempuan yang masih terus memegang pelita yang bernyata akan mudah dikenali oleh mempelai laki-laki.


Tuhan Yesus mengajar hal-hal surgawi dengan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari, sehingga pengajaran-Nya mudah dimengerti oleh para pendengar-Nya. Artinya, di tengah berbagai kesibukan di dunia ini, manusia bisa menemukan jalan dan pengertian tentang misteri Allah. Lihatlah hidupmu dengan lebih luas dan lebih dalam, temukanlah Tuhan di dalamnya.

Santa Teresia Yornet, Perawan


Teresia lahir di Aytona, Spanyol pada tanggal 9 Januari 1843. Orangtuanya adalah petani miskin yang saleh dan sangat beribadat kepada Tuhan. Teresia belajar di sekolah setempat hingga memperoleh ijazah guru. Selama beberapa tahun ia mengajar di sekolah dasar Argensola. Masyarakat sekitar senang sekali dengannya karena caranya mendidik anak–anak sangat baik.

Meskipun dunia pendidikan merupakan bidang kerja yang disenanginya, namun dia mencita–citakan sesuatu yang lebih mulia, yakni menjadi biarawati. Tak lama kemudian ia masuk novisiat suster–suster Klaris. Tetapi karena kesehatannya terganggu, Teresia tidak diperkenankan mengikrarkan kaulnya yang pertama. Ia lalu keluar dari tarekat suster–suster Klaris. Kemudian oleh seorang imam yang saleh, Teresia diminta untuk turut mendirikan sebuah kongregasi suster yang diabadikan untuk pelayanan dan perawatan orang–orang tua renta yang sakit dan miskin.

Pada tahun 1873 Teresia bersama beberapa orang gadis membentuk Kongregasi suster–suster Kecil. Dia diangkat sebagai pemimpin Kongregasi baru ini. Oleh suster–suster rekannya, dia disebut sebagai Teresia a Jesu. Dibawah kepemimpinannya, kongregasi ini berkembang pesat. Limabelas tahun kemudian, tatkala tarekat baru tersebut disahkan oleh Tahkta Suci, anggota–anggotanya telah bekerja di 58 rumah perawatan orang–orang jompo di Spanyol dan kemudian di Amerika Selatan. Sulit sekali membayangkan berbagai penderitaan yang harus ditanggung oleh suster–suster tersebut. Salah satu peristiwa yang baru menimpa mereka adalah meninggalnya 24 orang suster serta 70 orang tua karena serangan penyakit kolera. Menghadapi musibah besar ini, Teresia tak bisa berbuat apa–apa kecuali menyerahkan diri kepada penyelenggaraan Ilahi Allah. Imannya yang kokoh akan Allah memberi keteguhan kepada suster–suster lainnya yang melanjutkan karyanya demi kebahagiaan orang–orang tua yang dipercayakan Tuhan kepada mereka. Teresia Yornet meinggal dunia pada tanggal 26 Agustus.


Santo Zepherinus, Paus dan Martir

Zepherinus terpilih menjadi Paus pada tahun 199. Ia memimpin Gereja dalam situasi yang sangat sulit karena aksi penganiayaan terhadap umat oleh Kaisar Lucius Septimus Severus. Di samping harus berusaha keras mengembalikan orang–orang beriman yang murtad, Zepherinus pun harus berjuang menegakkan iman yang benar dihadapan petinggi Kekaisaran Roma dan para heretic trinitarian. Untuk itu ia dengan setia dan penuh kasih sayang mendampingi para tahanan dan orang–orang berdosa yang bertobat. Paus Zepherinus mati sebagai martir Kristus pada tahun 217. Jenasahnya dikuburkan di pekuburan Santo Kallistus di Roma di samping Santo Tarsisius, martir Ekaristi pada abad ketiga.